Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami sifat sifat tercela yang ada pada Fir’aun dan menghubungkannya dengan keadaan saat ini agar terhindar dari kehancuran seperti yang terjadi pada Fir’aun dan kaumnya. Melalui Tafsir, literasi jurnal dan artikel terkait. Sifat-sifat tercela yang ada pada fir’aun dan dijelaskan dalam surah Al-A’raf ini diantaranya sifat sombong dan zalim yang terkadang sudah dianggap hal yang wajar pada saat ini namun dalam Al-Qur’an Allah sudah jelas jelas melarangnya, seperti pada surah lukman ayat 18 yang memiliki arti “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”.
Kata Kunci: Fir’aun, Bani Israil, Nabi Musa as, sombong, zalim, Al-A’raf.
Abstract
The purpose of this research is to identify and understand the reprehensible traits present in Pharaoh and relate them to the current situation in order to avoid destruction similar to what happened to Pharaoh and his people. Through interpretation, literary journals, and relevant articles, the reprehensible traits found in Pharaoh and described in Surah Al-A'raf include arrogance and tyranny, which are sometimes considered acceptable in today's society but are clearly prohibited by Allah in the Qur'an. For instance, in Surah Luqman, verse 18, it states, "And do not turn your cheek [in contempt] toward people and do not walk through the earth exultantly. Indeed, Allah does not like everyone self-deluded and boastful.".
Keyword: Fir’aun, Bani Israil, Prophet Musa as, vanity, unjust, Al-Araf.
Pendahuluan
Metode
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pendekatan studi pusaka menggunakan teknik analisis secara deskriptif untuk mengambil pembelajaran dari literatur literatur, jurnal dan buku agar menghasilkan kesimpulan yang dapat berguna bagi penulis dan pembaca pada umumnya dan mencari tahu sifat apa saja yang dimiliki oleh Fir’aun dan apa saja yang dilakukannya yang membuatnya menjadi hancur.
Pembahasan
Surah Al-A’raf adalah surat ke tujuh didalam Al-Qur’an yang memiliki arti tempat yang tinggi, surat ini adalah surat yang turun di Mekah. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Az-Zuhri bahwa Qs. Al-A’raf ini turun berkenaan dengan pemuda annashar yang mengikuti bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan rasulullah sebelum beliau membacakannya. Dalam surat Al-A’raf membahas tentang tempat yang tinggi diantara neraka dan surga. Surat Al-A'râf berisi kisah Nabi Musa as dan Bani Israil selama di Mesir, dan juga saat keluar dari Mesir serta beberapa pembangkangan yang dilakukan Bani Israil selama di perjalanan namun tidak mendetail. Dalam materi kali ini penulis akan membahas tentang Qs. Al-A’raf ayat 131 sampai dengan ayat 136 yang menceritakan kisah Nabi Musa as. dan Fir’aun yang merupakan penguasa zalim pada masa itu. Sesuai yang tertera pada Qs. Al-A’raf ayat 131 yang berbunyi:
Penulis: Member of Manajemen "H"
Media Sosial